Pendingin Radiator (Cairan) Vs Pendingin Udara (Kipas), Bagus Mana?
Pabrikan motor di Indonesia kebanyakan memakai 2 sistem pendinginan mesin,yaitu radiator dan pendingin udara.
Posisi mesin motor matic sangat jauh berbeda dengan motor gigi atau motor kopling. Posisinya yang berada di sekitar roda belakang menyebabkan mesin tidak mendapatkan hembusan angin dari arah depan motor.
Oleh karena itulah mesin motor matic memerlukan pendingin mesin ekstra yang terletak di bagian kanan bawah motor.
Namun ternyata setelah diteliti, ada perbedaan mendasar serta kelebihan dan kekurangan masing-masing antara kedua jenis pendingin ini.
Nah pasti banyak yang bertanya-tanya, kekurangan dari masing-masing jenis pendingin ini apa sih? Maka dari itu langsung simak penjelasannya dibawah ini ya!
Pendingin Radiator (Radiator Cooler)
Pendingin Radiator atau biasa disebut sebagai pendinginan cairan bekerja dengan cairan pendingin yang masuk lewat jalur khusus menuju ruang mesin dan menyerap panas di area tersebut.
Setelah itu, cairan akan kembali ke ruang radiator untuk diinginkan kembali, dan mengalir lagi ke ruang mesin untuk menyerap panas di sana dan seterusnya.
Sistem pendingin cairan ini cukup efektif untuk jenis motor yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dengan kondisi jalan macet.
Jelas, keunggulan sistem radiator adalah pendinginan yang sempurna, karena memakai pendinginan tertutup dan mesin lebih tahan terhadap panas. Keuntungan lain yang bisa didapatkan adalah mesin yang relatif lebih dingin dari pada sistem pendingin udara.
Nah, kelemahan sistem pendingin radiator adalah konstruksinya yang rumit, serta otomatis membuat harga produksinya juga menjadi tinggi. Lalu jika terjadi kebocoran pada sistem pendinginan radiator, itu akan sangat merepotkan.
Pendingin Udara (Air Cooler)
Pendingin udara memanfaatkan aliran udara untuk menjaga suhu panas mesin agar tidak terlampau tinggi. Sistem pendingin seperti ini memanfaatkan desain motor yang terbuka, dengan desain tersebut udara sangat mudah masuk lewat celah cover bodi depan atau sekitar mesin dan kemudian masuk ke dalamnya.
Motor dengan sistem pendingin udara ini bisa digunakan dalam berbagai kondisi cuaca apapun, dari mulai musim dingin, hingga musim panas, tapi tidak cocok digunakan di kondisi kemacetan.
Keunggulan sistem pendingin mesin kipas adalah konstruksi sederhana dari radiator serta bebas perawatan. Kita juga tidak perlu repot mengecek ketinggian cairan pendingin seperti halnya pada sistem pendingin radiator.
Namun ada juga kelemahan sistem pendingin udara, yaitu pendinginan yang hanya mengandalkan udara dari posisi samping.
Komponen mesinnya pun juga wajib menggunakan komponen mesin yang tahan panas. Nah ini akan menyebabkan beberapa kendala, salah satunya yaitu pendinginan mesin yang kurang sempurna sehingga konsumsi bahan bakar akan lebih boros.
Posting Komentar untuk "Pendingin Radiator (Cairan) Vs Pendingin Udara (Kipas), Bagus Mana?"